
Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Ali Rahmat Tinjau Lokasi Banjir di Desa Pangadaa dan Desa Molowahu
Gorontalo, 9 Januari 2025 – Ali Rahmat, S.T., M.T., Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Gorontalo, melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir yang terjadi di Desa Pangadaa, Kecamatan Dungaliyo, dan Desa Molowahu, Kecamatan Tibawa, setelah hujan deras yang berlangsung lama pada tanggal 8 Januari 2025. Banjir tersebut tidak menimbulkan kerusakan signifikan pada rumah, jalan, atau fasilitas umum, namun tetap menarik perhatian karena berdampak pada aktivitas masyarakat.
Peninjauan ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi banjir yang melanda dua desa tersebut dan untuk memastikan langkah-langkah penanganan yang tepat guna menghindari potensi bahaya lebih lanjut. Ali Rahmat, yang didampingi oleh tim teknis dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi II, memantau perkembangan situasi dan memberikan arahan kepada pihak terkait.
"Alhamdulillah, meskipun hujan deras mengguyur wilayah ini, banjir yang terjadi tidak menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur atau rumah warga. Namun, kami tetap perlu melakukan pemantauan agar kondisi ini tidak memburuk," ungkap Ali Rahmat saat tiba di lokasi. Ia menjelaskan bahwa banjir kali ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu yang cukup lama, yang menyebabkan aliran air sungai meluap.
Ali Rahmat menambahkan bahwa meskipun banjir tidak menyebabkan kerusakan yang parah, namun ancaman banjir yang datang begitu mendalam tetap perlu diwaspadai. "Kondisi ini menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan kita terhadap perubahan cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kami harus siap dengan solusi jangka panjang untuk mencegah potensi banjir serupa di masa depan," jelasnya.
Selama peninjauan, Ali Rahmat juga mengamati kondisi sungai di kedua desa tersebut. Berbeda dengan dugaan sebelumnya, tidak ditemukan tumpukan sampah yang menghambat aliran sungai. "Kami bersyukur tidak ada sampah yang menumpuk di sungai, yang dapat menghambat aliran air. Namun, kami tetap perlu memperhatikan kondisi drainase agar dapat mengalirkan air dengan lancar," kata Ali Rahmat. Ia juga menyebutkan bahwa keberadaan saluran drainase yang baik sangat penting untuk mencegah meluapnya air ke pemukiman warga.
Ali Rahmat mengungkapkan bahwa meskipun banjir kali ini tidak menyebabkan kerusakan, penanganan jangka panjang tetap menjadi prioritas. "Kami akan melakukan kajian lebih lanjut mengenai potensi bencana banjir di wilayah ini, terutama dengan memperhatikan kondisi cuaca yang semakin ekstrem. Penanganan yang tepat dan segera akan dilakukan untuk memperkuat tanggul dan sistem drainase," ujarnya.
Ali Rahmat juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait dalam mengatasi masalah banjir. "Kami perlu memastikan bahwa masyarakat memiliki kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana. Selain itu, kami akan memperkuat koordinasi dengan instansi terkait untuk memperbaiki infrastruktur yang ada," jelasnya.
Sebagai bagian dari langkah mitigasi bencana, Ali Rahmat juga mengusulkan agar dilakukan pemeliharaan berkala terhadap sistem drainase dan tanggul di wilayah-wilayah rawan banjir. "Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperbaiki dan memperkuat infrastruktur, agar kejadian seperti ini dapat diantisipasi lebih baik ke depannya," katanya.
Dengan peninjauan ini, Ali Rahmat berharap agar seluruh pihak dapat terus bekerja sama dalam mencegah dan menangani bencana banjir di masa mendatang. "Kami akan terus memantau perkembangan di lapangan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga di Desa Pangadaa dan Desa Molowahu," tutup Ali Rahmat.
Dengan upaya bersama, diharapkan bencana banjir yang melanda kedua desa tersebut tidak akan berdampak lebih buruk di masa depan, serta infrastruktur yang ada bisa semakin ditingkatkan untuk mengurangi risiko banjir pada musim hujan berikutnya.
Penulis : Bagus Putra